Jumat, 25 Januari 2013

FENOMENA PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKSI TANAMAN/PERTANIAN

                                                                              .1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

                  Negara Indonesia merupakan negara yang terbentang luas, area pertanian di seluruh daerah. Bukan hal yang aneh lagi jika mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Bertani boleh dikatakan sebagai tatacara hidup sebagain besar rakyat Indonesia, yang telah memiliki latar belakang sejarah yang cukup lama. Menurut perkiraan kasar pada tahun 1973, dari 45.000.000 tenaga kerja di Indonesia, kurang lebih 30.000.000 adalah petani. Maka dari itu, Peran para petani Indonesia sangatlah besar bagi kelangsungan hidup rakyat. Walaupun Indonesia masih selalu mengimpor beras dari luar negeri karena dengan kesediaan pangan yang dihasilkan para petani tidaklah mencukupi kebutuhan rakyat. Dalam pertanian tak lepas dari faktor-faktor penyebab kelangsungan pertanian. Perubahan iklim merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi berlangsungnya pertanian. Cuaca yang selalu berubah tiap waktu sangat mempengaruhi proses pertanian. Pengaruh udara pun mempengaruhi kesejahteraan tanaman dalam pertanian, baik berpengaruh langsung maupun tak langsung.
         
 Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai macam perubahan iklim yang ikut andil dalam proses berlangsungnya pertanian, dampak beserta antisipasi dari dampak yang disebabkan perubahan iklim dalam bidang pertanian. Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan luas tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas. Untuk mengetahui cuaca di suatu tempat maka dapat diukur langsung keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun, untuk mengetahui iklimnya kita memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat tersebut puluhan tahun yang lalu. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah.
             Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran dapat dipercaya. Hasil pertanian selain dipengaruhi oleh faktor tanah juga ditentukan oleh faktor iklim. Kompleksnya karakteristik dan perilaku cuaca serta iklim mengakibatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengendalikan iklim sangat terbatas. Hal itu bisa terjadi karena iklim merupakan kondisi alam dalam wilayah yang luas sehingga manusia tidak dapat mengendalikan iklim maupun cuaca yang akan terjadi. Namun manusia dapat mensiasati hal itu dengan menanam jenis tanaman yang sesuai misalnya bawang merah dan bawang putih ditanam pada musim kemarau, padi di tanam pada musim penghujan dan lain sebagainya. 1.2 Pengaruh iklim dalam produksi tanaman. Hasil suatu jenis tanaman bergantug pada interaksi antara faktor genetis dan faktor lingkungan seperti jenis tanah, topografi, pengelolaan, pola iklim dan teknologi. Dari faktor lingkungan, maka faktor tanah merupakan modal utama. Keadaan tanah sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, yaitu hujan, suhu dan kelembaban. Pengaruh itu kadang menguntungkan tapi tidak jarang pula merugikan. Adapun adaptasi perubahan iklim merupakan suatu upaya yang benar untuk mengurangi dampak negatif dengan melakukan suatu penyesuaian atau perubahan. Beberapa pilihan untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim diantaranya peningkatan sistem teknologi seperti meningkatkan keamanan laut atau melindungi kawasan pemukiman di sekitar pesisir pantai, merubah pola pikir seseorang untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, mengurangi penggunaan air pada saat terjadi kekeringan, dan menggunakan insektsida pembasmi hama. Upaya perbaikan sistem informasi mengenai kondisi iklim yang terjadi di suatu wilayah mperlu dilakukan dalam rangka memperkuat perencanaan dan koordinasi, melakukan investasi pada pengembangan teknologi dan menciptakan sistem keuangan yang efektif dalam upaya antisipasi perubahan iklim.

                                                                   BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 2.1 Konsep Perubahan Iklim

                Iklim adalah rata-rata jangka panjang dari kondisi atmosfer (cuaca) di suatu tempat. Secara singkat iklim dapat dikatakan sebagai rata-rata dari cuaca. Cuaca suatu daerah akan berfluktuasi dalam rentang waktu detik sampai harian. Nilai rataan dari kondisi unsur-unsur cuaca pada jangka panjang merupakan gambaran dari kondisi iklim daerah tersebut. Kemajuan teknologi informasi, mmperkirakan perubahan iklim disebabkan oleh perubahan komposisi atmosfer atau faktor-faktor lainnya, secara umum, relatif dapat dilakukan (Handoko et al.)9/11/12. 
               Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (inter centenial). Perubahan iklim tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia (anthropogenic), khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan. Kegiatan manusia yang dimaksud adalah kegiatan yang telah menyebabkan peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Gas-gas inilah yang selanjutnya menentukan peningkatan suhu udara, karena sifatnya yang seperti kaca, yaitu dapat meneruskan radiasi gelombang-pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas. Akibatnya atmosfer bumi makin memanas denganlaju yang setara dengan laju perubahan konsentrasi GRK. Secara umum, perubahan iklim akan membawa perubahan pada parameter parameter cuaca, yaitu temperatur, curah hujan, tekanan, kelembaban udara, laju serta arah angin, kondisi awan, dan radiasi matahari (Aliadi et al.2008). 11/11/12 
                   Peningkatan suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan perubahan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribusi vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati. Daerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman dan manusia. Peningkatan suhu pada gilirannya akan mengubah pola distribusi dan curah hujan. Kecenderungannya adalah bahwa daerah kering akan menjadi makin kering dan daerah basah menjadi semakin basah sehingga kelestarian sumberdaya air akan terganggu (Salim,2003).11/11/12.

 2.2 Adaptasi Petani terhadap Perubahan Iklim 

         Strategi adaptasi adalah pengembangan berbagai upaya yang adaptif dengan situasi yang terjadi akibat dampak perubahan iklim terhadap sumberdaya infrastruktur dan lain-lain melalui: 

  1.  Reinventarisasi dan redelineasi potensi dan karakterisasi sumberdaya lahan dan air, 
  2.  Penyesuaian dan pengembangan infrastruktur pertanian, terutama irigasi sesuai dengan perubahan sistem hidrologi dan potensi sumberdaya air, 
  3. Penyesuaian sistem usahatani dan agribisnis,terutama pola tanam, jenis tanaman dan varietas, dan sistem pengolahan tanah daptasi terhadap perubahan iklim merupakan suatu proses yang masyarakat memiliki kemampuan dari dalam dirinya sendiri dalam menghadapi ketidakpastian iklim di masa mendatang.   
         Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu mengembangkan cara-cara tertentu yang dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim dengan melakukan penyesuaian dan perubahan secara tepat pada aktivitas mereka. Hal ini dapat berupa penyesuaian teknologi hingga perubahan tingkah laku individual, seperti perubahan jenis tanaman ketika ketersediaan air mulai menipis. adaptasi merupakan suatu proses dimana masyarakat membuat dirinya menjadi lebih baik menghadapi ketidakpastian hasil panen di masa mendatang. 

           Adaptasi perubahan iklim merupakan suatu upaya yang benar untuk mengurangi dampak negatif dengan melakukan suatu penyesuaian atau perubahan. Beberapa pilihan untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim diantaranya peningkatan sistem teknologi seperti meningkatkan keamanan laut atau melindungi kawasan pemukiman di sekitar pesisir pantai, merubah pola pikir seseorang untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, mengurangi penggunaan air pada saat terjadi kekeringan, dan menggunakan insektsida pembasmi hama. Upaya perbaikan sistem informasi mengenai kondisi iklim yang terjadi di suatu wilayah mperlu dilakukan dalam rangka memperkuat perencanaan dan koordinasi, melakukan investasi pada pengembangan teknologi dan menciptakan sistem keuangan yang efektif dalam upaya antisipasi perubahan iklim. ( Menurut World Bank, 2008 dalam Handoko et al. (2008),12/11/12. 

2.3 Hubungan iklim dengan pertanian 
               Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan fluktuasi unsur-unsur cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian baik yang bersifat positif (meningkatkan hasil) maupun negatif (menurunkan hasil). Pemantauan unsur-unsur cuaca sangat diperlukan khususnya pada saat pergantian musim, baik antara musim hujan ,kemarau atau sebaliknya. Awal musim hujan sangat menentukan penentuan saat tanam sedangkan awal musim kemarau menentukan tingkat keberhasilan panen, karena akhir musim pertanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air menjelang kemarau (http://dmiraclesofmylive.blogspot.com Chasanah 2010)8/10/12. 

 2.4 Iklim sebagai factor pendukung
            Iklim merupakan faktor yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Kondisi iklim yang sangat ekstrim misalnya kemarau panjang. akan menimbulkan dampak yang luas baik terhadap tanaman maupun manusia. Data iklim tidak hanya dimanfaatkan oleh pertanian saja. namun juga digunakan untuk keperluan perhubungan dan lingkungan hidup. Data iklim yang sering digunakan dalam meteorology dan geofisika saat ini merupakan hasil pengamatan selama 30 tahun. Sampai sekarang data iklim itu masih di anggap cukup tepat untuk mewakili cirri dan unsur meteorologi. Hujan biasanya turun apabila ada interaksi antara air laut dengan udara. Apabila air laut panas maka udara di atas laut akan lembab. Apabila udara lembab maka hujan akan turun. (Kartojo .1995).9/10/12.

                                                                   BAB III PEMBAHASAN

 3.1 Pengertian Perubahan Iklim
            Pada umumnya orang sering menyatakan kondisi iklim sama saja dengan kondisi cuaca, padahal kedua istilah tersebut adalah suatu kondisi yang tidak sama. Beberapa definisi cuaca adalah :

  1. Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena. 
  2.  Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang pendek.
  • Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun). Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi. Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya. 
  • Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
  • Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang. Adapun ayat yang Al-qur’anyang menjelaskan kerusakan akibat perbuatan manusia. 

                                                      ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
 Telah tampak kerusakan di darat disebabkan terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan dan di laut.
         Maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering disebabkan perbuatan tangan manusia berupa perbuatan-perbuatan maksiat supaya Allah merasakan kepada mereka dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka,sebagian dari akibat perbuatan mereka sebagai hukumannya agar mereka kembali supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat. Berdasarkan ayat di atas, telah jelas bahwa jauh sebelum kerusakan lingkungan yang terjadi seperti saat ini, Allah melalui firman – Nya dalam Al – Qur’an telah memfirmankan bahwa kerusakan lingkuangan akan terjadi akibat dari ulah tangan – tangan manusia. 
          Maha Besar Allah dengan segala firman – Nya. Menurut undang - undang nomer 23 tahun 1997 Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahkuk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, iklim memiliki arti keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun). 
        Iklim sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan di bumi baik bagi hewan, tumbuhan, dan manusia. Bagi dunia pertanian, iklim sangat menentukan keberhasilan usaha pertanian. Pentingnya iklim bagi pertanian memang tidak dapat dipungkuri. Seperti yang disebutkan di atas, iklim berperan bagi keberhasilan pertanian itu sendiri. Namun, sayangnya, keadaan iklim saat ini sangat berbeda dengan keadaan pada masa dahulu. Saat ini, perubahan iklim sangat tidak bisa diprediksi. Perubahan iklim sendiri memiliki makna berubahnya suatu keadaan cuaca pada daerah tertentu yang tidak seharusnya terjadi pada saat itu. Perubahan ini sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang akan dibahas pada materi bahasan berikutnya.

 3.2 Dampak yang disebabkan perubahan iklim dalam bidang pertanian
            Perubahan iklim yang terjadi ini, diakibatkan oleh terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan suhu udara di bumi menjadi makin panas. Hujan asam juga merupakan salah satu jenis penyebab perubahan iklim bumi. Sektor pertanian sangat sensitif terhadap variasi iklim. Kekeringan yang dialami 36 negara pada tahun 2008 mengguncang ketahanan pangan dunia. Prediksi musim panas tahun 2040-2060 "warmer than warmest on record" dari Science AAAS, 2009, menampilkan wilayah mana di dunia yang kemungkinan akan lebih panas di banding tingkat panas yang mungkin terjadi. Sementara itu, kenaikan suhu di Indonesia sendiri diprediksi mencapai 70-90%. 
       Di Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak di daerah khatulistiwa termasuk daerah yang rentan terjadi perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut berupa berubah-ubah nya pola curah hujan, kenaikan permukaan air laut, dan suhu udara. Hal tersebut menyebabkan dampak yang amat serius yang dapat menyebabkan kejadian ekstrim yang berupa kekeringan dan banjir. Akibat perubahan iklim ini, pada tahun 2050 Asia meliputi Asia Tenggara (Indonesia masuk di dalamnya) dapat diperkirakan akan mengalami kekurangan pangan sebesar 125 juta metrix ton. Tantangan ini menjadi semakin besar bagi Indonesia, dengan adanya fakta bahwa lima tahun terakhir telah terjadi penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dari 115 menjadi 98. Bahkan data dari International Fund Of Agriculture Development (IFAD) menunjukkan 75% dari 1,2 Milyar orang miskin berada di perdesaan/pertanian.  Di Indonesia, perubahan iklim ini akan menyebabkan:
  1. Seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang lebih rendah dibanding wilayah subtropis; 
  2. Wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal dan panjang musim hujan. 
 3.3 Antisipasi perubahan iklim bidang pertanian
        Perubahan iklim dalam bidang pertanian menyebabkan banyak kerugian khusus nya kepada petani. Petani kesulitan untuk menanam tanaman yang cocok dengan keadaan iklim atau cuaca, karena iklim yang saat ini terjadi sangat tidak menentu dan sering berubah-ubah. Ituah yang jadi pembahasan saat ini, bagaimana antisipasi atau solusi alternatife dalam mengatasi perubahan iklim pada bidang pertanian. Strategi antisipasi dan teknologi adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan aspek kunci yang harus menjadi rencana strategis dalam rangka menyikapi perubahan iklim. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pertanian yang tahan (resilience) terhadap variabilitas iklim saat ini dan mendatang. Upaya sistematis dan terintegrasi, serta komitmen dan tanggung jawab bersama yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan guna menyelamatkan sektor pertanian. Salah satu contoh strategi adaptasi yang coba dikembangkan yakni penggunaan tanaman transgenik yang dapat tumbuh di lahan kering karena tidak perlu pembajakan sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar. 
          Tanaman transgenic adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atu makhluk hidup lainnya. Penggabungan ini bertujuan untuk mendapat tanaman dengan sifat yang diinginkan. Sifat – sifat yang biasa direkayasa adalah sifat tahan akan serangan hama, tahan terhadap suhu ekstrim, lebih cepat berbuah, menghasilkan buah yang bagus dan juga berkualitas. Selain strategi adaptasi tersebut, perlunya pemahaman yang baik terhadap fenomena dan dampak perubahan iklim global pada sektor pertanian dan strategi antisipasi yang harus dilakukan dalam menanggulangi dampak perubahan iklim, terutama kekeringan dan banjir perlu adanya : 
  1. Standard Operating Procedure (SOP) tentang informasi perubahan iklim serta mekanisme penyampaiannya kepada para pelaku pertanian (terutama petani).
  2. Sekolah Lapang Pertanian (SLP) yang terintegrasi untuk berbagai aspek seperti pengelolaan informasi iklim atau air, pengendalian hama terpadu, agribisnis, dan lain-lain.
      Di bidang pertanian, prosedur yang umum adalah lebih ditekankan adanya upaya mengatur iklim dari pada mengubahnya. Modifikasi temperature juga dapat dilakukan. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan sangat mahal. Sehingga pilihan penanggulangan melalui modifikasi temperature pun tidak begitu diminati. Perubahan Iklim dan Sistem Pertanian Perubahan iklim global tida lagi dapat dihindari dan telah mengganggu se-gala bidan kegiatan termasuk bidang per tanian.
              Manusia sebagai makhluk ciptaan tertinggi dituntut untuk mencari cara yang tepat guna mengurangi dan bahkan meng-hilangkan dampak negatif dari perubahan iklim tersebut dengan bertindak secara bi-jak saat memanfaatkan sumberdaya alam.

                                                                              PENUUP  

4.1 Kesimpulan 
Bacalah Q.S. Al-A’raf ayat 56-58 berikut dengan bacaan yang benar! Artinya :
 “ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58). 

      Berdasar surah di atas, maka jelas bahwa Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia – sia. Semua yang diciptakan – Nya pasti bermanfaat bagi manusia. Dan kita sebagai khalifah di bumi, sudah sepantasnya menjaga dan menfaatkan semua alam semesta ini dengan bijak. Kerusakan alam atau perubahan iklim yang terjadi saat ini telah difirman kan oleh Allah jauh sebelum hal tersebut terjadi. Kerusakan dan perubahan alam ini pun juga akibat oleh ulah tangan manusia.Dalam mengantisipasi perubahan iklim ini dapat dilakukan dengan berbagai macam hal. Antara lain dengan menbuat dan menggunakan tanaman transgenic dalam pertanian. Sehingga meski perubahan iklim telah terjadi, hal ini tidak lah berpengaruh pada pertanian.

                                                                     DAFTAR PUSTAKA 

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke - 3. Jakarta: Balai Pustaka.11/11/12

Sastrawijaya, A. Tresna, M.Sc. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 13/11/12 

Soeriaatmadja, R.E. 1997. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB.15/11/12 

Yulipriyanto, Hieronymus. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengolahannya. Yogyakarta: Graha     Ilmu.16/11/12 
Anonim_ http://a-rauf.blogspot.com/2012/05/al-quran-dan-ilmu-pengetahuan-modern.html.16/11/12

Anonim - http://subhanmedia.blogspot.com/2010/03/qs-ar-rum-41-42.html.21/11/12 

Anonim_http://lapan.or.id/index.phpoption=com_content&view=article&id=79.21/11/12

1 komentar:

jacintadains mengatakan...

Casino of the River - Biloxi - JT Hub
Casinos. Biloxi. Casino. Resort. 성남 출장마사지 Casino. Resort. 강원도 출장마사지 Resort. Casino. Casino. 전라남도 출장안마 Resort. Casino. Resort. Casino. Resort. Casino. 대구광역 출장마사지 Resort. 제천 출장샵 Casino. Resort.

Pages - Menu